Setiap pagi saya menyusuri wangan aliran sungai kecil yang mengairi sawah-sawah sekitarnya di lokasi tempat saya sedang menyiapkn lahan...
Setiap pagi saya menyusuri wangan aliran sungai kecil yang mengairi sawah-sawah sekitarnya di lokasi tempat saya sedang menyiapkn lahan pertanian organik terpadu. Dan saat menyusurinya, saya berhasil mengumpulkan sampah berupa plastik, kondom bekas pakai, kutang, dan masih banyak lainnya tidak kurang dari 2 karung beras ukuran 50kg. Iya, setiap pagi hari!
Jika saya dan masyarakat petani sekitar saya tidak melakukannya, aliran sungai kecil ini akan tersumbat airnya tidak bisa mengairi sawah² dan kolam² sepanjang yang dilaluinya. Sawah, ladang dan kolam² ikan akan kekeringan.
Kegiatan rutin kami di sini tidak ada yang memerintah, hanya semata-mata menyelamatkan tanaman padi, sayuran dan ikan² di kolam kami.
Umumnya kita memang tidak paham, hanya dengn membuang satu bungkus bekas indomie atau selembar softex bekas bisa menghasilkan kerumitan berantai. Kita sulit membayangkan, ketika seribu orang tua membuang 1 pempers bayinya atau 1 bungkus bekas mie instan ke saluran air dan terkumpul, bisa menyebabkan tanaman padi, sayur dan kolam² bisa menjadi kekeringan dan membuat jutaan lahan pertanian menjadi bermasalah.
Inilh yang oleh disebut guru saya sebagai "butterfly effect" atau efek berantai. pemikiran yang seserhana yang bis menyebabkan kerumitan dan kesulitan berantai.