Sansevieria Tadi malam datang merapat ke tempat saya seorang sahabat lama bernama Ali. Taktahu nama lengkapnya, aku membubuhi belakang naman...
Tadi malam datang merapat ke tempat saya seorang sahabat lama bernama Ali. Taktahu nama lengkapnya, aku membubuhi belakang namanya dengan Morimix karena dulu 5 tahun yang lalu sama sama bergerak di bidang pembuatan probiotik berbahan dasar daun kelor (moringa oliefera). ALI MORIMIX.
Berbeda dengan kondisi 5 tahun lalu yang tampil selalu kuyu, lesu, dan raut muka yang tampak lebih tua 10 tahun dari usianya, tadi malam tampil segar, wangi dan tetap tampil sederhana dipenuhi canda. Ia pernah menceritakan betapa kondisinya yang sulit, tagihan bank yang menggunung hingga rumah yang sudah distempel pihak bank karena lama menunggak tagihan kredit. Saat itu ia benar² tampil sebagai "zombie berbicara".
Tadi malam sangat berbeda!
Dalam ramah tamah itu disampaikan bahwa dia mulai mencoba bangkit setelah terinspirasi banyaknya BSF mendatangi saya beberapa tahun lalu ketika saya "lockdown" bertapa beberapa minggu tanpa makan nasi berminggu² akibat krisis ekonomi akut, bukan karena diabetes.
Ia memulai bercerita,
"Kang, anda benar² menginspirasi saya. Di puncak derita tanpa sedikitpun mampu melakukan sesuatu saya ngikuti anjuran kang akbar untuk 3 minggu tidak keluar kamar. Kebanyakan waktu dalam kamar saya lakukan i'tikaf, diam. Sebagian waktu saya gunakan untuk berpikir menemukan ujung benang kusut sebagai awal titik urai problem solving."
Setelah 3 minggu baru saya membuka diri, mencoba keluar pintu rumah sore hari dan saya belum menemukan apa², saya hanya duduk di teras dan memandangi halaman ukuran 9 x 6. Di depan pagar tampak ramai ibu² muda dan anak²nya sedang membersihkan lingkungan. Mereka mencerabuti semua tanamanan bunga lidah mertua (sansevieria) yang ada di pinggiran pagar gang yang memang sekilas berjubel menutupi pinggiran pagar gang merusak pemandangan.
Hari berganti.
Keesokan harinya, pagi² saya kedatangan keponakan centil dari Cilongok. Ia datang dengan gerutu dan mulut yang tak henti mengomel seperti biasanya. Tapi kali ini ia beda, menggerutu dan ngomel dengan kondisi banyaknya tanaman lidah mertua yang dicerabut paksa para ibu tetangga untuk memperbaiki pemandangan lingkungan.
"Kenapa itu lidah mertua yang begitu banyak dibuang sia²? Apakah tidak tahu kalau tanaman itu mahal harganya?! Apa tidak ngerti kalau tanaman itu punya kemampuan detox udara sekitarnya, menyerap racun² hingga menghindarkan berbiaknya berbagai serangga seperti nyamuk?!!!", seru dia.
"Om! Tolong kumpulkan semua Lidah mertua itu di halaman yang teduh! Nanti aku ajari cara menjadikannya uang secara mudah dan banyak!", ujar dia menampakkan mimik seakan lupa kepada siapa ia berbicara.
Tanpa pikir panjang saya menurutinya mengumpulkan semua " sampah" lidah mertua seperti kemauannya. Setelah selesai mengumpulkan, saya panggil untuk mendekatinya yang sedang membuka laptop dan menunjuki saya dengan berbagai informasi tentang lidah mertua, kebutuhan pasar eropa-amerika dan teknis ekspor-impor yang sudah biasa dilakukannya.
Saya mengikuti dengan seksama.
Hari² berikutnya saya membersihkan tiap detail lidah mertua dan mengurus ijin ekspor sesuai arahannya, ternyata sekarang mudah dan serba online. Proses ekspor pun yang dulu pengurusannya berminggu² sekarang hanya memerlukan waktu 3 hari kerja.
Dengan lincah keponakan bersama saya menggunakan internet utk memamerkan tanaman² lidah mertua yang sudah saya kondisikan. Sumpah! di sini tanaman tak menarik ini ternyata laku mahal di eropa-amerika dengan harga USD$20.-/Item.
"Sekarang tiap hari saya kerepotan mengirimkan lidah mertua yang tidak cerewet itu ke singpura, jerman, belandadan amerika. " Tuturnya sembari memperlihatkan slip² transferan dari clientnya yang kirimkan melalui correspondence bank maya terkenal, Paypal. Dan dia melanjutkan pembicaraan tentang berbagai teknis dan prosedur transaksi di internet dan pengiriman barang ke luar negeri.
Kawan, satu kesimpulan yang dia sebutkan, bahwa dia mengikuti arahan saya utk tidak berdagang dengan manusia. "Mintalah kepada Tuhan untuk membeli daganganmu.!. DIA MahaKaya. Dan DIA menggerakkan hamba²nya sebagai wasilah untuk membeli semua barangmu! ".
Jangan tinggalkan Tuhan disetiap helaan nafasmu.
TAMAT
